Laman

Minggu, 24 April 2011

epidemiologi "pandemi"

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Pandemi berasal dari bahasa Yunani yaitu Pan artinya semua, demos artinya rakyat atau epidemi artinya global atau wabah global merupakan terjangkitnya penyakit menular pada banyak orang dalam daerah geografi yang luas.
Menurut organisasi kesehatan Dunia (WHO), suatu pandemi dikatakan terjadi bila syarat berikut terpenuhi :
• Timbulnya penyakit bersangkutan merupakan suatu hal yang baru pada populasi bersangkutan
• Agen penyebab penyakit menginfeksi manusia dan menyebabkan sakit serius
• Agen penyebab penyakit menyebar dengan mudah dan berkelanjutan pada manusia

2.2 Variabel
1. Tempat
a. Peternakan unggas
b. Area udara di sekitar unggas yang sakit
c. Lingkungan yang kumuh
d. Ligkungan yang kurang terjaga kebersihannya
e. Kandang unggas yang jarang dibersihkan
2. Waktu
a. Saat peralihan musim
b. Siklus flu burung adalah 40 tahun
• Pandemi pertama pada tahun 1918 dengan korban meninggal 40-50 juta orang di Spanyol
• Pandemi kedua pada tahun 1957 dengan korban meninggal 4-5 juta orang di Asia
• Pandemi ketiga pada tahun 1967 dengan korban meninggal 1 juta orang di Hongkong

3. Orang
a. Orang yang kontak dengan unggas yang sakit
b. Orang kekebalan terhadap virus flu burug lemah
c. Orang yang tidak mencuci tangan dengan benar setelah kontak dengan unggas yang sakit
d. Orang yang memakan hasil olahan daging unggas yang kurang matang saat dimasak.

2.3 Contoh
Pandemi flu burung
Menurut WHO, flu burung sudah ada sejak tahun 1878 di Italia. Flu burung tidak hanya menyerang Indonesia, tetapi juga di beberapa negara lain di benua Asia, Eropa, dan Afrika. Pengertian pandemi sendiri adalah wabah yang melampaui batas negara dan meliputi wilayah sampai satu benua atau lebih.
Dampak flu burung tidak hanya korban jiwa, namun juga kerugian materi. Kerugian materi tentu sangat dirasakan oleh pemilik/peternak unggas dan berpengaruh terhadap industri peternakan. Padahal industri peternakan unggas merupakan salah satu industri yang vital di Indonesia. Hal ini disebabkan kebutuhan akan daging dan telur unggas yang mempunyai gizi tinggi terus mengalami peningkatan setiap tahun. Industri perunggasan juga banyak menyerap tenaga kerja informal. Jika flu burung menyerang, maka unggas yang sudah terjangkit harus dimusnahkan. Pemusnahan unggas ini akan menghentikan industri peternakan dan berdampak pada pengangguran yang bertambah. Pemerintah harus mewaspadai isu flu burung. Jika tidak dilakukan akan membuat persaingan yang tidak sehat antar sesama peternak unggas.
Penularan secara airborne berarti manusia menghirup udara yang sudah mengandung virus ke dalam saluran pernapasannya. Kita tidak tahu dan tidak merasakan saat menghirup udara bervirus flu burung. Kita harus mewaspadai udara di sekitar lokasi yang sudah dijangkiti flu burung sebagai wilayah yang berisiko pencemaran virus. Penularan juga dapat terjadi melalui kontak langsung melalui tangan. Kontak langsung dengan menyentuh, memegang, atau bersinggungan dengan semua yang sudah tercemar virus, termasuk saat berkontak dengan unggas atau telurnya. Dengan cara itu virus mencemari tangan, tubuh, dan segala yang dikenakan manusia. Bila tangan manusia yang sudah tercemar virus tidak dibasuh dan kemudian berkontak dengan liang hidungnya sendiri, virus bisa memasuki saluran pemapasan

2.4 Intervensi
1. Jelaskan pada masyarakat setempat tentang penyakit flu burung
Rasional : Untuk menambah pengetahuan
2. Berikan vaksin anti flu burung atau dengan penyemprotan desinfektan keunggas
Rasional : Untuk mengurangi penyebaran virus
3. Pastikan peralatan kandang yang steril
Rasional : Untuk menekan penyebaran virus
4. Jaga kebersihan diri dan peternakan unggas
Rasional : Untuk menjaga personal higien
5. Pastikan kendaraan yang berasal dari wilayah terjangkit flu burung dilarang masuk kewilayah yang terjangkit
Rasional : Untuk menekan penyebaran virus
6. Lakukan pengawasan teratur terhadap peternakan unggas
Rasional : Agar temuan flu burung tidak bertambah banyak
7. Lakukan pengaturan jarak peternakan unggas dengan masyarakat
Rasional : Agar masyarakat tidak mudah terjangkit virus flu burung.

2.5 Implementasi
1. Menjelaskan pada masyarakat setempat tentang penyakit flu burung agar masyarakat mengerti dan memahami tentang bahaya flu burung bagi mereka
2. Memberikan vaksin anti flu burung atau dengan penyemprotan desinfektan ke unggas untuk mengendalikan penyebaran virus flu burung
3. Memastikan peralatan kandang yang bersih dan steril untuk menekan penyebaran virus
4. Menjaga kebersihan diri dan peternakan unggas misalnya setelah menyentuh, memegang atau bersinggungan dengan unggas dan telurnya langsung cuci tangan untuk menjaga personal higien
5. Memastikan kendaraan yang berasal dari wilayah yang terjangkit flu burung dilarang masuk kewilayah yang belum terjangkit virus flu burung untuk menekan penyabaran virus
6. Melakukan pengawasan teratur terhadap peternakan unggas merupakan langkah yang harus terus dilakukan oleh pemerintah, seiring semakin bertambahnya temuan flu burung agar tidak semakin bertambah
7. Melakukan pengaturan jarak peternakan unggas dengan masyarakat agar masyarakat tidak mudah terjangkit virus flu burung.




ttd : insani miftachul janah dkk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar