Laman

Minggu, 14 November 2010

makalah farmakologi tentang alergi

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Alergi adalah suatu reaksi sistem kekebalan tubuh (imunitas) terhadap suatu bahan/zat asing (alergen). Bentuk reaksi itu macam-macam, bisa berbentuk ruam kemerahan, penyumbatan (kongesti), pilek, bersin, radang mata, asma, shock atau bahkan kematian (jarang terjadi).
Alergi sangat dipengaruhi oleh sistem kekebalan tubuh. Normalnya sistem kekebalan tubuh dirancang untuk melawan bakteri, jamur, virus dan benda asing lainnya. Namun dalam kenyataannya sistem kekebalan tubuh menimbulkan reaksi yang berlebihan pada benda asing. Reaksi yang berlebihan oleh sistem kekebalan tubuh terhadap benda asing ini menimbulkan alergi.
Alergi obat terjadi karena tubuh seseorang sangat sensitif sehingga bereaksi secara berlebihan terhadap obat yang digunakan. Tubuh berusaha menolak obat tersebut, namun reaksi penolakannya amat berlebihan sehingga merugikan tubuh sendiri. Reaksi itu bisa berupa gatal, sesak napas, penurunan tekanan darah, reaksi kulit disertai kelainan pada selaput lendir saluran cerna, sindrom Stevens-Johnson pada saluran napas dan kemaluan.
Beberapa alergi obat hilang dengan sendirinya beberapa waktu. Tetapi setelah anda memiliki reaksi alergi terhadap obat-obatan, anda mungkin akan selalu menjadi alergi obat. Anda juga bisa alergi obat-obatan lainnya yang seperti itu. Alergi obat merupakan salah satu jenis berbahaya, atau Adverse, reaksi narkoba. Gejala dan perawatan dari berbagai jenis Adverse reaksi berbeda.
Risiko alergi obat meningkat pada orang yang memiliki bakat alergi atau dalam istilah kedokteran disebut denganatopi. Untuk menghindari terjadinya alergi obat, perlu kerja sama antara pasien dan dokter. Pasien harus mengemukakan pengalamannya menggunakan obat selama ini, apakah obat tertentu membuat tubuh alergi atau dicurigai menimbulkan alergi.
B. Proses terjadinya alergi
Normalnya benda – benda asing yang masuk ke dalam tubuh bisa diidentifikasi dengan aman dan dapat diabaikan. Alergi terjadi jika sistem kekebalan tubuh salah mengidentifikasi benda asing sehingga benda asing itu dianggap sebagai ancaman. Karena di anggap ancaman maka sistem kekebalan tubuh akan mengeluarkan berbagai macam zat dan antibody untuk melawan benda asing tersebut. Zat dan senyawa yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan benda asing yang masuk ke dalam tubuh menimbulkan gejala – gejala alergi bagi tubuh penderita. Benda asing yang menyebabkan alergi disebut sebagai alergen. Sistem kekebalan tubuh yang berperan dalam proses terjadinya alergi adalah IgE (immunoglobulin E). Seseorang akan mudah menderita alergi jika orang tersebut ada riwayat keturunan alergi.
C. Zat yang dapat menyebabkan alergi
Pada dasarnya hampir semua obat, makanan, atau apapun yang Anda konsumsi dapat berpotensi menimbulkan alergi. Setiap orang memiliki jenis alergi yang berbeda-beda. Namun, dari Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI menyebutkan obat yang yang sering menimbulkan alergi adalag antibiotika penisilin dan turunannya (ampisilin, amoksisilin, kloksasilin), antibiotika sulfonamide, obat antidemam dan antinyeri (seperti asam salisilat, parasetamol, dll).
Obat apapun dapat menyebabkan reaksi alergi. Beberapa yang umum adalah:
1) Penicillins (seperti nafcillin, ampicillin atau amoxicillin). Jenis obat-obatan yang paling menyebabkan alergi obat.
2) Sulfa obat-obatan.
3) barbiturates.
4) Insulin.
5) Vaksin.
Vaksin adalah sebuah senyawa antigen yang berfungsi untuk meningkatkan imunitas tubuh terhadap virus dengan menghasilkan antibodi. Vaksin terbuat dari virus yang telah dimatikan atau "dilemahkan" dengan menggunakan bahan-bahan tambahan lainnya seperti formalaldehid, thymerosal dan lainnya. Sedangkan vaksinasi adalah suatu usaha memberikan vaksin tertentu ke dalam tubuh untuk menghasilkan sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit/virus tersebut. Tanda alergi yang biasa dialami oleh seseorang yang diberi vaksin adalah demam.
Sistem kekebalan mengenali partikel vaksin sebagai agen asing, menghancurkannya, dan "mengingat"-nya. Ketika di kemudian hari agen yang virulen menginfeksi tubuh, sistem kekebalan telah siap:
1. menetralkan bahannya sebelum bisa memasuki sel dan
2. mengenali dan menghancurkan sel yang telah terinfeksi sebelum agen ini dapat berbiak.
6) Anticonvulsants.
7) Obat untuk Hyperthyroidism.
risiko tinggi
1. Allopurinol
2. Sulfamethoxazole
3. Sulfamediazine
4. Sulfapyridine
5. Sulfadoxine
6. Sulfasalazine
7. Carbamezepine
8. Lamotrigine
9. Phenobartbital
10. Phenytoin
11. Phenylbutazone
12. Nevirapine
13. Oxicam NSAIDs
14. Thiacetazone
Resiko rendah
1. Acetic Acid NSAIDS
2. Aminopenicilins
3. Cephalosporinsquinolones
4. Cyclins
5. Macrolides
Cukup aman
1) Paracetamol (acetaminophen)
Paracetamol adalah suatu senyawa Acetazolamida dari Pirlideniadan termasuk salah satu nootropikagen yang berpengaruh pada susunan syaraf pusat. Biasanya akibat darimeminum paracetamol ini tidak mengalami reaksi alergi,jadi cukup aman.
2) Pyrazolone analgesics
3) Corticosteroid
4) Sertraline

Tak berisiko
1. Aspirin
2. Sulfonylurea
3. Thiazide diuretics
4. Aldactone
5. Calcium channel blockers
6. Statins
7. Hormon
8. Vitamin
Jika Anda alergi salah satu obat-obatan, Anda mungkin alergi lain seperti itu. Misalnya, jika Anda alergi penisilin, Anda mungkin juga alergi sama obat-obatan seperti cephalosporins (cephalexin atau cefuroxime, misalnya).
D. Gejala
Gejala alergi dapat mulai dari yang ringan hingga yang berat. Gejala alergi yang ringan dapat berupa bersin – bersin, hidung meler, gatal – gatal baik bersifat lokal atau seluruh tubuh, hidung mampet dan gejala alergi lainnya. Gejala alergi dapat dapat terlihat pada kulit, mata, hidung, paru-paru dan perut, tergantung pada jenis alerginya. Gejala-gejala alergi obat bisa mulai dari ringan ke sangat serius adalah:
1. hives atau welts, ruam, blisters, atau masalah kulit disebut eksim. Ini adalah yang paling umum gejala alergi obat. Lihat gambar kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi obat.
2. Batuk, wheezing, Hidung, dan kesulitan bernapas.
3. demam.
4. kulit melepuh dan mengelupas. Masalah ini disebut racun berhubung dgn kulit necrolysis, dan dapat membawa maut jika tidak dirawat.
5. Anaphylaxis, yang merupakan reaksi paling berbahaya. Dapat membawa maut, dan Anda akan memerlukan perawatan darurat. Gejala, seperti hives dan kesulitan bernapas, biasanya muncul dalam waktu 1 jam setelah minum obat, reaksi cepat tanpa perawatan, Anda dapat masuk ke shock.
Gambaran lain yang menandakan adanya alergi obat :
1) Adanya penonjolan kemerahan, seperti orang terkena cacar
2) Adanya biduran
3) Adanya kemerahan pada kulit yang disertai dengan sisik kulit.
4) Adanya perdarahan dalam kulit, seperti kemerahan pada penderita demam berdarah dengue.
5) Adanya radang pada pembulih darah (vaskulitis)
6) Adanya rekasi kemerahan karena kontak dengan sinar matahari
7) Adanya penonjolan bernanah seperti jerawat
8) Kelainan lain gawat darurat, seperti kulit seperti terbakar yang dalam klinik disebut nekrolisis epidermal toksik
Gejala alergi yang berbahaya : rekasi anafilaksis
Reaksi alergi yang sangat berbahaya adalah gejala anafilaksis, gejalanya dapat berupa shock berupa tekanan darah secara tiba – tiba dan cepat sehingga membahayakan nyawa si penderita, kepala pusing dan sang penderita terlihat sangat cemas sehingga perlu penanganan yang cepat dan harus segera di bawa ke klinik atau RS. Gejala alergi anafilaksis paling sering terjadi pada gigitan serangga dan alergi obat tertentu namun reaksi anafilaksis akibat minum obat tersangat jarang terjadi.
E. Cara dokter mendiagnosa adanya reaksi alergi
a) Dokter menanyakan mengenai riwayat obat-obatan di masa lalu.
b) Dokter menanyakan mengenai kesehatan masa lalu
c) akan melakukan pemeriksaan fisik.
Jika tidak memberitahu dokter apakah anda memiliki alergi obat, maka ia dapat melakukannya tes kulit apakah Anda memiliki reaksi alergi.
Dalam beberapa kasus, Anda mungkin perlu tes darah atau lainnya jenis pengujian.
Adapun yang dilakukan oleh dokter ialah :
1. Dokter mewawancara (anamnesa) seperti:
a) Obat-obat apa saja yang Anda konsumsi belakangan ini? Apakah Anda mengonsumsi obat tradisional seperti obat Cina atau jamu-jamuan
b) . Apakah kelainan ini muncul setelah Anda mengonsumsi obat atau jamu tersebut?
c) Apakah ada rasa gatal dan demam yang tak terlalu tinggi?
2. Dokter melakukan pemeriksaan pada kulit Anda, dan diagnosa ini dapat ditegakkan dengan melihat adanya gejala:
a) Adanya penyebaran kelainan kulit yang tersebar dan simetris atau setempat saja
b) Adanya bentuk kelainan yang timbul seperti kemerahan pada kulit, adanya biduran, perdarahan dalam kulit, tonjolan bernanah, dan lainnya.

F. Pengobatan
Hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk alergi obat adalah untuk berhenti meminum obat yang menyebabkan alergi, dan bicara dengan dokter untuk melihat apakah Anda dapat menggunakan jenis obat lain yang dapat dikonsumsi tanpa timbul alergi.
a) Jika pasien memiliki reaksi alergi yang mengancam hidup pasien, dokter harus memberikan epinephrine. Jika pasien mengalami kesulitan bernapas atau jika mulai mendapatkan hives. Dokter perlu mengambil obat-obatan lainnya, seperti antihistamines steroid dan obat-obata, dan meletakkan obat-obatan ini secara langsung ke dalam pembuluh darah (IV).
b) Jika pasien memiliki reaksi alergi ringan, over-the-counter antihistamines gejala dapat membantu pasien. Namun memiliki efek ngantuk.
c) Jika dokter tidak dapat mengubah obat, dokter dapat mencoba metode yang disebut desensitization.
1) Pertama yang harus dilakukan adalah mulai mengambil jumlah kecil obat yang menyebabkan reaksi .
2) Secara perlahan-lahan tingkatkan jumlah dosis pemakaian. Hal ini memungkinkan pasien mendapatkan sistem kekebalan "digunakan untuk mendapatkan" obat. Setelah inipasien dapat dipastikan tidak lagi memiliki reaksi alergi.
Dokter akan mempertimbangkan antara dua jenis obat yaitu untuk memberikan efek :
a) sistemik (ke selutuh tubuh)
b) hanya topikal (setempat).
Tentunya ini berdasarkan kebutuhan dari pasien dan keadaan pasien.
Obat yang termasuk sistemik adalah obat jenis kortikosteroid yang diberikan secara diminum, misalnya obat prednison. Dokter juga dapat memberikan obat antihistamin untuk meredakan rasa gatal.
Pengobatan topikal juga bergantung pada keadaan kulit, apakah kering atau basah. Jika kering dapat diberikan bedak salisilat. Jika basah akan diberikan kompres dengan larutan salisilat.
Sebenarnya, penyakit ini dapat disembuhkan apabila kita mampu mengetahui obat apa atau zat apa yang menyebabkan alergi ini. Akan tetapi terdapat keadaan tertentu seperti nekrolisis epidermal toksik dan sindrom Steven Johnson, yang dapat mematikan. Hal ini kembali pada bagaimana kualitas dari reaksi tubuh tersebut kepada obat yang dipakai.
Pendekatan terhadap alergi saat ini sudah sangat maju. Dari obat-obatan sampai lewat imunoterapi , alergi obat ini dapat diatasi bila kita mengetahui jenis-jenis obat.
Obat alergi yang terbaik adalah dengan mencegah alergi tersebut dengan menghindari alergen/benda yang diketahui menyebabkan alergi. Jika telah terjadi alergi maka diperlukan obat untuk mengurangi gejala alergi yang terjadi. Obat alergi yang sering diberikan oleh dokter adalah antihistamin dan kostikosteroid. Kedua jenis obat tersebut banyak tersedia di apotik namun tetap harus berdasarkan resep dokter.
Pengobatan gejala alergi yang parah memerlukan pengobatan immunotherapy oleh dokter ahli alergi dengan memberikan suntikan dari allergen kepada penderita dengan tujuan membangun ketahanan tubuh terhadap allergen tersebut. Adapun alergi anafilaksis memerlukan perawatan medis darurat yang cepat dengan di bawa ke klinik atau RS. Adapun obat yang diberikan untuk pengobatan alergi anafilaksis adalah dengan suntikan epinefrin dan pemberian infus.
OBAT ALERGI DAN IMUNITAS
Obat alergi diperlukan untuk mengendalikan gejala alergi dengan menghilangkan alergen (penyebab alergi). Namun, untuk mengendalikan alergi dalam jangka panjang disarankan melakukan imunoterapi dengan vaksin antiserum dan imunologikal.
Obat alergi dapat terbagi dalam 2 golongan yaitu :
1. Obat alergi golongan antihistamin (AH1)
Obat alergi golongan antihistamin ini bekerja menghambat reseptor H1 (AH1) yang menyebabkan timbulnya reaksi alergi akibat dilepaskannya histamin. Histamin inilah yang kemudian menimbulkan reaksi imunitas seperti ruam kemerahan, gatal-gatal, pilek, bersin, dll.
2. Obat alergi golongan kortikosteroid (kortison)
Kortikosteroid merupakan hormon yang disekresi oleh kelenjar anak ginjal (adrenal cortex) atau obat-obat yang disintesis dan kerjanya analog dengan hormon ini. Efek yang ditimbulkan oleh obat ini luas sekali dan dapat dikatakan mempengaruhi hampir semua sistem dalam tubuh mulai dari keseimbangan cairan dan elektrolit hingga daya tahan tubuh. Oleh karena itu dalam terapi obat golongan steorid mempunyai indikasi yang sangat luas. Salah satunya sebagai anti alergi pada serangan akut dan parah Penggunaan kortikosteorid diusahakan tidak dalam jangka waktu panjang dan dengan dosis serendah mungkin yang sudah memberikan efek terapi sesuai indikasinya. Dipilih dulu sediaan yang nonsistemik (topikal atau inhalasi) karena tidak/sedikit sekali diserap ke dalam tubuh. Jika obat ini sudah digunakan dalam jangka waktu lama, maka untuk menghentikannya tidak boleh mendadak, tetapi harus diturunkan perlahan-lahan.


G. Pencegahan
Untuk mencegah alergi ini kembali:
a) Yang paling mudah adalah memastikan bahwa pasien tidak lagi mengonsumsi obat tersebut.
b) Bila pasien, pada kesempatan lainnya, berkonsultasi dengan dokter, ingatkanlah dokter bahwa pasien memiliki alergi terhadap obat tertentu.
c) Merubah pola hidup menjadi dasar perbaikan seluruh kondisi alergi.





















BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alergi adalah suatu reaksi sistem kekebalan tubuh (imunitas) terhadap suatu bahan/zat asing (alergen). Bentuk reaksi itu macam-macam, bisa berbentuk ruam kemerahan, penyumbatan (kongesti), pilek, bersin, radang mata, asma, shock atau bahkan kematian (jarang terjadi).
Alergi sangat dipengaruhi oleh sistem kekebalan tubuh. Normalnya sistem kekebalan tubuh dirancang untuk melawan bakteri, jamur, virus dan benda asing lainnya. Namun dalam kenyataannya sistem kekebalan tubuh menimbulkan reaksi yang berlebihan pada benda asing. Reaksi yang berlebihan oleh sistem kekebalan tubuh terhadap benda asing ini menimbulkan alergi.
Gejala-gejala alergi obat bisa mulai dari ringan ke sangat serius adalah:
6. hives atau welts, ruam, blisters, atau masalah kulit disebut eksim. Ini adalah yang paling umum gejala alergi obat. Lihat gambar kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi obat.
7. Batuk, wheezing, Hidung, dan kesulitan bernapas.
8. demam.
9. kulit melepuh dan mengelupas. Masalah ini disebut racun berhubung dgn kulit necrolysis, dan dapat membawa maut jika tidak dirawat.
10. Anaphylaxis, yang merupakan reaksi paling berbahaya. Dapat membawa maut, dan Anda akan memerlukan perawatan darurat. Gejala, seperti hives dan kesulitan bernapas, biasanya muncul dalam waktu 1 jam setelah minum obat, reaksi cepat tanpa perawatan, Anda dapat masuk ke shock.

B. Saran
Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Untuk mencegah alergi ini kembali:
d) Yang paling mudah adalah memastikan bahwa pasien tidak lagi mengonsumsi obat tersebut.
e) Bila pasien, pada kesempatan lainnya, berkonsultasi dengan dokter, ingatkanlah dokter bahwa pasien memiliki alergi terhadap obat tertentu.
f) Merubah pola hidup menjadi dasar perbaikan seluruh kondisi alergi.


Daftar Pustaka

1) (http://www.pediatrik.com/pkb/20060220-k5ms69-pkb.pdf)
2) : http://donadivinamed.wordpress.com/2009/03/17/bio-resonance-therapy/
3) Sumber: wawancara. Ewy
4) Djuanda,adji,Prof,Dr,spkk,dkk.2010. MIMS Indonesia petunjuk konsultasi.Jakarta.CMP MEDIKA

by : insani miftachul janah dkk

makalah askeb neo,bayi, dan balita tentang kebersihan kulit

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Rencana asuhan pada bayi hari ke-2 sampai hari ke-6 setelah lahir harus dibuat secara menyeluruh dan rasional sesuai dengan temuan pada langkah sebelumnya atau sesuai dengan keadaan bayi pada saat itu, apakah dalam keadaan sehat/normal atau mengalami sakit/gangguan.
Pada bayi-bayi yang lahir diRS atau klinik-klinik bersalin, asuhan pada bayi usia 2-6 hari ini juga harus diinformasikan atau diajarkan kepada orang tua bayi, sehingga saat kembali kerumah, mereka sudah siap dan dapat melaksanakannya sendiri. Secara umum asuhan yang diberikan kepada bayi usia 2-6 hari meliputi hal-hal yang berkaitan dengan minum, BAK, BAB, Tidur, kebersihan kulit, keamanan, tanda-tanda bahaya dan penyuluhan.

perawatan fisik bayinya harus diyakinkan bahwa ada lebih dari satu cara yang benar dalam menangani berbagai aspek fisik perawatan bayinya.

B. TUJUAN
1) Untuk memenuhi tugas ASKEB NEONATUS, BAYI, dan BALITA
2) Untuk mengetahui cara menjaga kebersihan kulit bayi
3) Untuk mengetahui cara menjaga keamanan pada bayi
4) Untuk mengetahui macam-macamnakibat apabila kebersihan kulit bayi dan keamanan bayi kurang terjaga
5) Untuk mengetahui cara mengatasi cara mengatasi macam-macam akibat tersebut









BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KEBERSIHAN KULIT BAYI
Orang tua yang memiliki kekhawatiran tentang perawatan fisik bayinya, harus diyakinkan bahwa ada lebih dari satu cara yang benar dalam menangani berbagai aspek fisik perawatan bayinya.
Bayi tidak perlu mandi lengkap setiap harinya. Kepala dan popok bayi baru lahir perlu dilap setiap kali area tersebut kotor. Rutinitas “puncak dan ekor” ini harus dilakukan menggunakan sabun ringan, tanpa kandungan deodoran, dan area tersebut harus dikeringkan dengan seksama.
Mandi lengkap dapat dilakukan sesekali bagi orang tua jika memiliki waktu senggang untuk membuat peristiwa tersebut dapat membuat rileks bayinya. Orang tua harus diberi tahu agar tidak meninggalkan bayi sendirian dikamar mandi. Sampo, sabun, handuk, dan pakaian bersih harus dipersiapkan sebelum memulai memandikan bayi. Karpet mandi anti selip dapat mencegah bayi tergelincir.
Perawatan kulit yang tertutup oleh popok sangat penting. Perawatan kulit harus dimulai dengan mengganti popok secara teratur dan dengan membersihkan kulit secara seksama dengan menggunakan sabun dan air atau dengan menggunakan waslap. Tidak perlu menggunakan bedak dan krim secara teratur pada bayi.
Gejala yang paling sering timbul yang berhubungan dengan kebersihan kulit bayi yaitu ruam popok dan cradlle cap. Penggunaan krim barier yang mengandung zink oksida (misal desitin) kadang-kadang dapat mengatasi ruam popok pada tahap paling awal.
2.1.1 RUAM POPOK
Sebagian besar merupakan dermatitis / reaksi kulit terhadap amoniak dalam urin dan kontaminasi bakteri yang berasal dari feses, serta udara yang lembab karena jarang mengganti popok.
Penting untuk mencatat lokasi, distribusi masalah dan apakah terdapat kemerahan menyeluruh, ruam atau kedua–duanya. Ruam popok ringan akibat berbagai iritasi muncul sebagai area datar yang kemerahan tanpa terlalu banyak lipatan kulit yang terkena. Kulit yang bermasalah harur dibersihkan dengan sabun ringan dan air hangat kuku. Bayi akan mengalami distress ketika area tersebut dibersihkan. Kapanpun memungkinkan, area yang tertutup harus dibiarkan terbuka sehingga udara dapat bersirkulasi. Apabila popok harus digunakan, sering-sering ganti popok pada tahap awal iritasi, krim barier zink oksida ( desitin ) dapat mencegah ruam bayi lebih lanjut.
Bayi memperlihatkan adanya lesi eritematosa yang nyata, yang juga mengenai lipatan kulit dan lesi satelit – satelit pada jarak tertentu dari perineum dan anus. Ruam popok mungkin disebabkan oleh candida albicans (jamur). Bayi yang alami ruam karena jamur akan merasa nyeri. Kelainan ini biasanya tidak menular dan jika diobati akan pulih kembali dalam waktu 72 jam, kecuali jika mengalami infeksi jamur yang ditandai dengan kulit berwarna merah terang disertai dengan bercak-bercak dengan tepi tegas, kadang-kadang teraba kasar dengan bisul-bisul kecil disekitar bagian yang tertutup popok, selangkangan, dan lipatan paha.
Untuk pencegahannya,jaga agar kulit bokong,selangkangan, dan lipatan paha senantiasa kering dan gantilah popok sesring mungkin serta membersihkan area yang sakit dengan menggunakan lap dan air hangat kuku, hal tersebut cukup membantu penyembuhan.
Bila ada pengelupasan kulit, vesikula / eksudat, orang tua harus seger evakuasi bayi. Kadang ruam kulit ringan secara sekunder diinfeksi oleh stafilococcus / streptococcus sehingga menyebabkab impetigo. Virus herpes simpleks / histiositosis dapat menyebabkan ruam popok walau kasus ini jarang ditemui. Jika bayi ditemui sering ruam popok, kaji orang tua apakah ikuti praktek higienis.
2.1.2 CRADLE CAP
Cradle cap (kekanak-kanakan atau neonatal dermatitis seboroik , juga dikenal sebagai lactea crusta, kerak susu, penyakit sarang madu) adalah kekuningan, merata, berminyak, kulit bersisik dan mengeras ruam yang terjadi pada kulit kepala bayi yang lahir baru-baru ini. Hal ini biasanya tidak gatal, dan tidak mengganggu bayi.
Cradle cap paling sering dimulai kapan di 3 bulan pertama. Gejala serupa pada anak-anak yang lebih tua lebih mungkin ketombe dari cradle cap. Ruam ini sering menonjol di sekitar telinga, alis atau kelopak mata. Mungkin muncul di lokasi lainnya, di mana hal itu disebut dermatitis seboroik daripada cradle cap. Beberapa negara menggunakan capitis pityriasis istilah untuk cradle cap. Hal ini sangat umum, dengan sekitar separuh dari semua bayi yang terkena. Sebagian besar dari mereka memiliki versi ringan dari kekacauan.
Penyebab cradle cap tidak didefinisikan secara jelas tetapi tidak disebabkan oleh alergi, infeksi atau dari kebersihan yang buruk. Mungkin itu ada hubungannya dengan terlalu aktif kelenjar minyak pada kulit bayi yang baru lahir, karena ibu hormon masih berada dalam sirkulasi bayi. Kelenjar merilis sebuah zat berminyak yang membuat sel-sel kulit lama menempel pada kulit kepala, bukan jatuh saat kering.
Solusi sesuai dengan kasus-kasus ringan. Jika kondisi mengental, berubah merah dan teriritasi, mulai menyebar, akan muncul di bagian tubuh lain, atau jika bayi terus-menerus mengembangkan ruam popok , intervensi medis direkomendasikan. infeksi jamur ( tinea capitis ) dan kudis dapat meniru cradle cap
Cradle cap ini kadang-kadang terkait dengan gangguan kekebalan tubuh. Jika bayi tidak berkembang dan memiliki masalah lain (misalnya diare ), seorang dokter harus dikonsultasikan.
Masalah ini dapat dihilangkan dengan melakukan masase lembut pada kulit kepala dengan minyak sayur / minyak zaitun dan dihilangkan dengan menggunakan sampo dan menggunakan sisir yang bergigi rapat. Masalah ini akan hilang jika bayi sering dikeramas dan disisir.
2.2 KEAMANAN PADA BAYI
Sejak bayi datang kerumah, orang tua harus memindai adanya bahaya lingkungan yang dapat menimbulkan resiko keamanan. Pada bulan-bulan pertama, resiko terutama berhubungan dengan jatuh (meja, atau tempat duduk bayi) atau terjepit diantara batang-batang tempat tidur bayi. Orang tua bayi harus berfikir untuk menggantung barang-barang sehingga tidak dapat dijangkau. Dan memindahkan bantal dan mainan lunak yang dapat menyebabkan sufokasi.
American academy of pediatrics task force on infant sleep position and sudden infant death syndrome merekomendasikan perubahan posisi tidur dari posisi prone ke posisi supine pada tahun 1992. Karena ada bukti kuat bahwa bayi harus diubah pada posisi supine(telentang). Saat tidur posisi ini meminimalisir resiko sindrom kematian mendadak (sudden infant death syndrome / SIDS). Berdasarkan riset, kematian akibat SIDS berkurang. Riset berlanjut tentang faktor lain yang berperan dalam SIDS antara lain :
1. Terdapat asosiasi antara SIDS dengan permukaan kasur yang empuk
2. Pemasangan kasur yang longgar
3. Asap rokok ibu
4. Berbagi tempat tidur dengan banyak anggota keluarga
5. Terlalu kepanasan
6. Kelahiran kurang bulan
Di sini bidan mempunyai posisi ideal untuk berbicara dengan anggota keluarga tentang pengaturan tidur, dan untuk mengingatkan agar tak seorangpun merokok dimana bayi berada. Data terkini menyebutkan, tidak mendukung keyakinan yang dimiliki banyak orang bahwa BBL harus diatur pada posisi tengkurap guna mencegah aspirasi makanan yang teregugirtasi, bayi harus selalu diatur dalam posisi supine untuk tidur dapat mengalami keterlambatan dalam mencapai tahap penting perkembangan, yaitu berguling, yang sebelumnya dapat dicapai pada bayi usia 4 bulan (20 minggu).

 VARIASI UMUM DALAM 6 MINGGU PERTAMA
Ada variasi tertentu diantara bayi yang sama – sama merupakan kekhawatiran orang tua dan pemberi perawatan. Dalam setiap hal, bidan harus tetap waspada terhadap tanda dan gejala yang menunjuk ke masalah pokok yang lebih serius.















BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kebersihan kulit bayi merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Orang tua harus sering membersihkan kulit bayi dari keringat dan kotoran terutama daerah genital. Popok bayi harus sering diganti agar bayi terhindar dari ruam popok. Daerah kepala bayi juga harus dijaga kebersihannya agar tidak menimbulkan crradle cap. Bayi harus sellalu dijaga keamanannya agar bayi tidak jatuh.

2. Saran
Kebersihan kulit bayi perlu benar-benar dijaga. Walaupun mandi dengan membasahi seluruh tubuh tidak harus dilakukan setiap hari, tetapi bagian-bagian seperti muka, bokong, dan tali pusat perlu dibersihkan secara teratur. Sebaiknya orang tua atau orang lain yang ingin memegang bayi diharuskan untuk mencuci tangan terlebih dahulu. Sedangkan dalam menjaga keamanan bayi yaitu jangan sekalipun meninggalkan bayi tanpa ada yang menungggu. Selain itu juga perlu dihindari untuk memberikan apapun ke mulut bayi selain ASI, karena bayi bisa tersedak dan jangan menggunakan alat penghangat buatan di tempat tidur bayi.











Daftar Pustaka

1) http://www.pgbeautygroomingscience.com/role-of-lipid-metabolism-in-seborrheic-dermatitis-dandruff.html
2) Djuanda,adji,Prof,Dr,spkk,dkk.2010. MIMS Indonesia petunjuk konsultasi.Jakarta.CMP MEDIKA
3) http://blogger.com/insanimiftachuljanah

Rabu, 03 November 2010

Pemasaran sosial

BAB II

1. PENGERTIAN

Pemasaran sosial merupakan suatu kegiatan menjual produk yang berupa komoditi tertentu seperti pelayanan ide atau gagasan dengan mengaitkan pada kebutuhan atau minat masyarakat. Oleh karena itu proses pemasaran sosial jasa asuhan kebidanan agar dapat terlaksana dengan baik, perlu diadopsi pemasaran secara umum kemudian di aplikasikan secara intern sesuai dengan kebutuhan bidan.

Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :

a. philip kotler ( marketing )
pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

b. Menurut Philip kotler dan amstrong
pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan perukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

c. Menurut W.Stanton
pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan,menentukan harga,mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.

2. TUJUAN PEMASARAN SOSIAL JASA ASUHAN KEBIDANAN

1. Memberikan pelayanan yang bermutu yang dibutuhkan masyarakat.
2. Memberikan pelayanan sesuai dengan standart praktik ketrampilan yang manta( dalam memberikan pelayanan kepada klien )

3. MANAJEMEN PEMASARAN

Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran, yang meliputi:

a. Analisis
Analisis yaitu dengan membuat inventarisasi kelompok sasaran dan mencari institusi yang dapat yang dapat membantu dan bekerja sama. Sasaran pemasaran jasa asuhan kebidanan adalah ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, balita, calon pengantin, pasangan usia subur, wanita usia menopause, dan lanjut usia.

b. Melakukan riset.
Tujuan melakukan riset yaitu untuk mengetahui tanggapan masyarakat terutama kelompok sasaran terhadap jasa pelayanan yang akan diberikan.

c. Menyusun strategi pemasaran.
Strategi yang digunakan disini merupakan serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran adalah :



1. Faktor micro, yaitu perantara pemasaran, pesaing dan masyarakat.
2. Factor macro, yaitu demografi/ ekonomi, politik hukum, teknologi/fisik dan sosial/ budaya.

• Strategi pemasaran dari sudut pandang penjual :
1. Tempat yang strategis.
2. Produk yang bermutu.
3. Harga yang kompetitif.
4. Promosi yang gencar.
• Strategi pemasaran dari sudut pandang pembeli/ pelanggan :
1. Kebutuhan dan keinginan pelanggan...
2. Biaya.
3. Kenyamanan.
4. Komunikasi.

d. Monitoring dan evaluasi.
Kegiatan monitoring adalah proses untuk menemukan kekurangan atau kesalahan pada strategi yang telah ditetapkan. Evaluasi merupakan kegiatan untuk mengetahui apakah tujuan dari strategi pemasaran telah tercapai atau belum.

e. Pelaksanaan proses pemasaran.
Kegiatan ini menggunakan media yang telah dipersiapkan untuk menunjang program melalui pesa- pesan sehingga mudah diingat oleh masyarakat luas atau konsumen.


4. FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMASARAN SOSIAL JASA ASUHAN KEBIDANAN

a. Kebutuhan, keinginan dan permintaan.

 Kebutuhan adalah keadaan dimana manusia merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Kebutuhan dasar yang diperlukan misalnya pada persalinan dari segi :
• Kebutuhan dasar bidan.
Kelengkapan alat pertolongan persalinan, bahan- bahan dan obat- obatan.
• Kebutuhan dasar pasien.
Mendapatkan asuhan yang aman dan nyaman.

 Keinginan adalah hasrat akan suatu hal sesuai dengan kebutuhannya tersebut. Asuhan sayang ibu adalah keinginan sang ibu. Beberapa prinsip dasar asuhan sayang ibu adalah mengikut sertakan suami dan keluarga selama proses persalinan dan kelahiran bayi.
Asuhan sayang ibu dalam proses persalinan :

1. Panggil ibu sesuai namanya, hargai dan perlakukan ibu sesuai martabatnya.
2. Jelaskan proses persalinan kepada ibu dan keluarganya.
3. Anjurkan ibu untuk bertanya dan membicarakan ketakutan ataupun kekhawatirannya.
4. Dengarkan dan tanggapi pertanyaan dan kekhawatiran ibu.
5. Berikan dukungan, besarkan hatinya dan tentramkan hati ibu dan anggota keluarganya.
6. Anjurkan ibu untuk ditemani suami atau anggota keluarga yang lain selama persalinan.
7. Lakukan praktek- praktek pencegahan infeksi yang baik.
8. Hargai privasi ibu.
9. Anjurkan ibu mencoba berbagai posisi selama persalinan.
10. Anjurkan ibu minum cairan atau makan makanan ringan bila ia mau.
11. Anjurkan ibu menyusui bayinya segera setelah lahir.
12. Membantu memulai pemberian ASI segera setelah bayi lahir.
13. Siapkan rencana rujukan.

 Permintaan adalah keinginan akan sesuatu yang didukung kemampuan serta kesediaan membelinya, misalnya :
• Permintaan bidan.
Pasien senantiasa mengikuti nasehat dan saran bidan.
• Permintaan pasien.
Mendapatkan asuhan yang baik, aman dan nyaman bagi ibu dan bayinya selama proses persalinan.

b. Produk
Produk merupakan sesuatu yang ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan atau keinginan masyarakat, misalnya: keselamatan ibu dan bayinya.

c. Transaksi
Transaksi merupakan proses seseorang mendapatkan produk baik memproduksi sendiri, meminta maupun pertukaran.

d. Pertukaran
Pertukaran merupakan tindakan memperoleh barang yang dibutuhkan seseorang dengan menawarkan suatu imbalan. Pertukaran baru akan terjadi apabila kedua belah pihak dapat menyetujui syarat petukaran dan masing- masing mendapat keuntungan dari pertukaran tersebut. Misalnya : seorang pasien yang datang ke bidan untuk melakukan persalinan dan bidan membantu dalam proses persalinan dan pasien mendapat pelayanan yang aman dan nyaman bagi ibu dan bayinya kemudian bidan menerima imbalan dari pasien berupa materi.

e. Pasar
Pasar terdiri dari semua pelanggan yang potensial memiliki kebutuhan yang sama dan bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

















BAB III

SISTEM PEMASARAN

A. Pengertian sistem pemasaran

Sistem adalah sekelompok item atau bagian- bagian yang saling berhubungan dan saling berkaitan secara tetap dalam membentuk suatu kesatuan terpadu. Jadi dapat diartikan sistem pemasaran adalah kumpulan lembaga- lembaga yang melakukan tugas pemasaran barang, jasa, ide, dan faktor- faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.

Dalam pemasaran kelompok item yang saling berhubungan dan saling berkaitan itu mencakup :
1. Tempat melaksanakan kerja pemasaran.
2. Produk, jasa, gagasan yang dipasarkan.
3. Target klien.
4. Perantara ( kader )
5. Kendala lingkungan ( environmental constrains ).

Sistem pemasaran yang paling sederhana terdiri dari dua unsur yang saling berkaitan, yaitu tempat pemasaran dan target klien.

B. Promosi jasa jasa asuhan kebidanan
Promosi jasa asuhan kebidanan adalah upaya untuk mempromosikan jasa kebidanan kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan atau asuhan kebidanan. Pelayanan atau asuhan kebidanan termasuk dalam pelayanan kesehatan.

Karakteristik promosi jasa dalam pelayanan kesehatan antara lain :

1. Bersifat sukarela
Tidak memaksa klien menggunakan layanan yang ditawarkan, klien bebas menentukan pilihan layanan.

2. Kontak secara personal
Dalam pelayanan kesehatan tenaga kesehatan harus melakukan kontak langsung secara personal dengan klien melalui pendekatan sosial budaya.

3. Berpacu dengan waktu
Pelayanan kesehatan harus diberikan dengan segera dengan mempertimbangkan keadaan klien.

4. Sensitif ( terutama kesehatan reproduksi )
Kesehatan reproduksi merupakan hal yang sangat pribadi dan sensitif, sikap yang menghormati privasi klien akan membuat klien bersikap positif terhadap layanan kesehatan yang kita berikan.








Peran pemasaran dalam pelayanan kesehatan adalah untuk :

1. Menciptakan diferensiasi
Bidan dituntut mampu memberikan pelayanan yang beragam ( tanpa menyimpang dari kewenangan yang diberikan )



2. Manajemen kualitas pelayanan
Bidan mampu mengevaluasi diri mengenai kelebihan dan kekurangan layanan kesehatan yang ia tawarkan kepada klien.

3. Meningkatkan produktivitas
Tenaga kesehatan di tuntut untuk memperluas wawasan keilmuan serta ketrampilan teknisnya.

Promosi jasa dalam pelayanan kesehatan memiliki empat komponen utama, yaitu:

1. Klien/ pelanggan
Klien atau pelanggan merupakan konsumen dari pelayanan kesehatan yang memiliki kedudukan penting.

2. Kompetisi
Apabila kompetisi dikelola dengan baik maka akan memtivasi bidan untuk mengevaluasi dan mengembangkan diri.

3. Jaringan
Jaringan diperlukan untuk memperluas cakupan pemasaran pelayanan kesehatan yang akan membantu kelancaran kegiatan pemasaran. Jaringan tersebut dapat membentuk klinik pelayanan dirumah, rujukan, dan perusahaan.

4. Klinik
Dalam mengelola klinik diperlukan beberapa pertimbangan mencakup kekuatan merk, prose pelayanan, keunggulan kompetitif dan tarif pelayanan.





















BAB IV

PENUTUP


1. KESIMPULAN
Dari pembahasan ini dapat diambil kesimpulan bahwa pemasaran sosial merupakan suatu kegiatan menjual prduk yang berupa komoditi tertentu seperti pelayanan, ide, atau gagasan dengan mengaitkan pada kebutuhan atau minat masyarakat. Sasaran khusus dalam pemasaran asuhan kebidanan adalah ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, balita, calon pengantin, pasangan usia subur, wanita usia menopause dan lanjut usia. Tujuan pemasaran asuhan kebidanan yaitu untuk memberikan pelayanan yang bermutu yang dibutuhkan masyarakat dan memberikan pelayanan sesuai dengan standart praktik, ketrampilan yang mantap.


2. SARAN
1. Berikan asuhan kebidanan yang aman dan nyaman bagi pasien.
2. Dalam memberikan pelayanan tetap jaga privasi pasien.
3. Ciptakan rasa saling percaya antara klien dan bidan.