Laman

Senin, 31 Januari 2011

ASKEB pada BBL

BAB II
PEMBAHASAN
ASUHAN BAYI BARU LAHIR

A. PENGERTIAN
Bayi baru lahir adalah bayi lahir dengan usia kehamilan 37 mg - 40 mg, dengan berat badan lahir 2500 gram – 3000 gram.
a.1. Adaptasi Bayi Baru Lahir

Dalam 24 jam setelah lahir, sistem ginjal, gastrointestinal (GI), hematologi, metabolik dan sistem neurologis bayi baru lahir harus berfungsi secara memadai untuk mempertahankan kehidupan ekstrauterin.Bayi baru lahir akan mengalamai beberapa perubahabn (Periode transisi ) yang terdiri dari :
a) Periode pertama reaktivitas (segera setelah lahir), pernafasan cepat dan pernafasan cuping hidung sementara, retraksi dan suara seperti mendengkur dapat terjadi.
b) Setelah respon awal ini, bayi baru lahir menjadi tenang, relaks dan jatuh tertidur; tidur pertama ini terjadidalam 2 jam setelah kelahiran dan berlangsung beberap beberapa menit sampai beberapa jam.
c) Periode kedua reaktivitas, dimulai waktu bayi bangun, ditandai dengan respon berlebihan terhadap stimulus, perubahan warna kulit dari merah muda menjadi agak sianosis dan denyut jantung cepat.

a.2. ADAPTASI FISIOLOGIS
Perubahan fisiologis terjadi saat bayi lahir sebagai periode transisi dari lingkungan intrauterin ke ekstrauterin. Perubahan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut
a. Sistem Kardiovaskuler
Sistem kardiovaskuler yang mengalami perubahan selama periode adaptasi bayi baru lahir adalah foramen ovale, duktus arteriosus dan duktus venosus menutup. Arteri umbilikalis, vena umbilikalis dan arteri hepatika menjadi ligamen. Nafas pertama yang dilakukan bayi baru lahir membuat paru-paru berkembang dan menurunkan resistensi vaskuler pulmoner, sehingga darah paru mengalir. Tekanan arteri pulmoner menurun sehingga menyebabkan tekanan atrium kanan menurun. Aliran darah pulmoner kembali meningkat ke jantung dan masuk ke jantung bagian kiri, sehingga tekanan dalam atrium kiri meningkat. Perubahan tekanan ini menyebabkan foramen ovale menutup. Tangisan dapat mengembalikan darah melalui foramen ovale untuk sementara dan mengakibatkan sianosis ringan.
Bila tekanan PO2 50 mmHg, duktus arteriosus akan kontriksi dengan PO2 janin 27 mmHg. Kemudian duktus arteriosus menutup dan menjadi sebuah ligamentum. Pada kala III dilakukan pemotongan tali pusat bayi dapat segera menutup dan berubah menjadi ligamentum. Arteri hipogastrik juga menutup dan menjadi ligamen.
1) Bunyi dan Denyut Jantung
Denyut jantung bayi baru lahir berkisar antara 120x/menit dan 160 x/menit. Frekuensi tersebut berbeda ketika bayi tidur dan saat bangun. Aritmia sinus pada usia ini dapat dipersepsikan sebagai suatu fenomena fisiologis. (Lowrey dalam Bobak 2005).
Bunyi jantung selama periode neonatal bernada tinggi (high pitch), lebih cepat (short in duration) dan memiliki intensitas yang besar dari bunyi jantung orang dewasa. Kebanyakan bunyi murmur yang terdengar pada periode neonatal tidak bermakna patologis dan menghilang setelah berusia enam bulan. Pada kehamilan cukup bulan, jantung janin terletak di tengah puncak kepala dan bokong. Titik impuls maksimum (point of maximum impuls (PMI)) berada di ruang intercosta keempat dan sebelah kiri garis midklavikular.
2) Volume dan Tekanan Darah
Tekanan darah sistolik bayi baru lahir ialah 78 mmHg dan diastolik 42 mmHg. Tekanan darah ini sering menurun selama satu jam pertama. Menangis dan bergerak biasanya menyebabkan peningkatan tekanan darah sistolik.
Volume darah bayi baru lahir bervariasi dari 80 sampai 110 ml/kg selama beberapa hari pertama dan meningkat dua kali lipat pada akhir tahun pertama. Secara proporsional, bayi baru lahir memiliki volume darah sekitar 10 % lebih besar dan memiliki jumlah sel darah merah hampir 20% lebih banyak daripada orang dewasa, namun mengandung volume plasma sekitar 20% lebih kecil bila dibandingkan dengan kilogram berat badan orang dewasa. Pengkleman tali pusat mengubah dinamika sirkulasi darah bayi baru lahir. Tindakan klem yang terlambat akan meningkatkan volume darah dari tranfusi plasenta. Keadaan ini akan menyebabkan ukuran jantung, tekanan darah sistolik dan kecepatan pernafasan meningkat.
Pengkajian pada bayi baru lahir dapat dilakukan segera setelah lahir yaitu untuk mengkaji penyesuaian bayi dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterine. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik secara lengkap untuk mengetahui normalitas & mendeteksi adanya penyimpangan
B. PENGKAJIAN SEGERA BBL
a. Penilaian awal
a.1 Nilai kondisi bayi :
 Apakah bayi menangis kuat / menangis tanpa kesulitan ?
 Apakah bayi bergerak dengan aktif / lemas ?
 Apakah warna kulit bayi merah muda, pucat / biru ?

a.2 APGAR SCORE
• Merupakan alat untuk mengkaji kondisi bayi sesaat setelah lahir meliputi 5 variabel (pernafasan, frek. Jantung, warna, tonus otot & iritabilitas reflek).
Dilakukan pada :
• 1 menit kelahiran yaitu untuk memberi kesempatan pd bayi untuk memulai perubahan
• Menit ke-5
• Menit ke-10
Penilaian dapat dilakukan lebih sering jika ada nilai yg rendah & perlu tindakan resusitasi. Penilaian menit ke-10 memberikan indikasi morbiditas pada masa mendatang, nilai yg rendah berhubungan dg kondisi neurologist.

TANDA 0 1 2
Appearance Biru,pucat Badan pucat,tungkai biru Semuanya merah muda
Pulse Tidak teraba < 100 > 100
Grimace Tidak ada Lambat Menangis kuat
Activity Lemas/lumpuh Gerakan sedikit/fleksi tungkai Aktif/fleksi tungkai baik/reaksi melawan
Respiratory Tidak ada Lambat, tidak teratur Baik, menangis kuat










a.2.1 Prosedur penilaian APGAR :
• Pastikan pencahayaan baik
• Catat waktu kelahiran, nilai APGAR pada 1 menit pertama dg cepat & simultan. Jumlahkan hasilnya
• Lakukan tindakan dg cepat & tepat sesuai dg hasilnya
• Ulangi pada menit kelima
• Ulangi pada menit kesepuluh
• Dokumentasikan hasil & lakukan tindakan yg sesuai
a.2.2 Penilaian :
Setiap variabel dinilai : 0, 1 dan 2. Nilai tertinggi adalah 10
 Nilai 7-10 menunjukkan bahwa by dlm keadaan baik
 Nilai 4 - 6 menunjukkan bayi mengalami depresi sedang & membutuhkan tindakan resusitasi
 Nilai 0 – 3 menunjukkan bayi mengalami depresi serius & membutuhkan resusitasi segera sampai ventilasi
C. ASUHAN SEGERA BAYI BARU LAHIR
Adalah asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir selama satu jam pertama setelah kelahiran. Sebagian besar BBL akan menunjukkan usaha pernafasan spontan dg sedikit bantuan/gangguan. Oleh karena itu PENTING diperhatikan dlm memberikan asuhan SEGERA, yaitu jaga bayi tetap kering & hangat, kotak antara kulit bayi dg kulit ibu sesegera mungkin
a. Membersihkan jalan nafas
1. Sambil menilai pernafasan secara cepat, letakkan bayi dg handuk di atas perut ibu
2. Bersihkan darah/lendir dr wajah bayi dg kain bersih & kering/ kassa
3. Periksa ulang pernafasan
4. Bayi akan segera menagis dlm waktu 30 detik pertama setelah lahir
jika tdk dpt menangis spontan dilakukan :
1) letakkkan by pd posisi terlentang di t4 yg keras & hangat
2) gulung sepotong kain & letakkan di bwh bahu shg leher bayi ekstensi
3) bersihkan hidung, rongga mulut, & tenggorokan by dg jari tangan yg dibungkus kassa steril
4) tepuk telapak kaki by sebanyak 2-3x/ gosok kulit by dg kain kering & kasar
Kebiasaan yang harus dihindari :

LANGKAH-LANGKAH ALASAN TIDAK DIANJURKAN
Menepuk pantat bayi Trauma/cedera
Menekan dada Patah, pneumothorax, gawat nafas, kematian
Menekan kaki bayi ke bagian perutnya Merusak pembuluh darah dan kelenjar pada hati/limpa, perdarahan
Membuka sphincter anusnya Merusak /melukai sphincter ani
Menggunakan bungkusan panas/dingin Membakar/hipotermi
Meniupkan oksigen/udara dingin pada tubuh/wajah bayi hipotermi
Memberi minuman air bawang Membuang waktu, karena tindakan resusitasi yang tidak efektif pada saat kritis

Penghisapan lendir
 Gunakan alat penghisap lendir mulut (De Lee)/ alat lain yg steril, sediakan juga tabung oksigen & selangnya
 Segera lakukan usaha menghisap mulut & hidung
 Memantau mencatat usaha nafas yg pertama
 Warna kulit, adanya cairan / mekonium dlm hidung / mulut hrs diperhatikan
b. Perawatan Tali Pusat
setelah plasenta lahir & kondisi ibu stabil, ikat atau jepit tali pusat .Caranya :
 celupkan tangan yg masih mggnakan sarung tangan ke dlm klorin 0,5% untuk membersihkan darah & sekresi tubuh lainnya
 bilas tangan dengan air matang /DTT
 keringkan tangan (bersarung tangan)
 letakkan bayi yang terbungkus diatas permukaan yang bersih dan hangat
 ikat ujung tali pusat sekitar 1 cm dr pusat dengan menggunakan benang DTT. Lakukan simpul kunci/ jepitkan
 Jika menggunakan benang tali pusat, lingkarkan benang sekeliling ujung tali pusat & lakukan pengikatan kedua dg simpul kunci dibagian TP pd sisi yg berlawanan
 Lepaskan klem penjepit & letakkan di dlm larutan klorin 0,5%
 Selimuti bayi dg kain bersih & kering, pastikan bahwa bagian kepala bayi tertutup



ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL
DENGAN IBU LAHIR PRIMI


PENGKAJIAN Tgl: 22-10-2010 Jam: 06.00 WIB

I. PENGUMPULAN DATA
A. Data Subjektif
1. Biodata:
Bayi
Nama Bayi : By “Y”
TTL : Bojonegoro, 22-10-2010
Jenis Kelamin : Laki-laki
Anak Ke- : 1

Identitas Orang Tua
Ibu
Nama : Ny “G”
Umur : 25 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Penghasilan : -
Alamat : Ds. Dander RT 01 RW 01 Kec. Dander Kab. Bojonegoro

Ayah
Nama : Tn. “A”
Umur : 27 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : POLRI
Penghasilan : Rp 5.000.000,-
Alamat : Ds. Dander RT 01 RW 01 Kec. Dander Kab. Bojonegoro

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan bayinya lahir pada tanggal 22-10-2010 jam: 06.00 WIB Jenis
Kelamin: Laki-laki, kondisi sehat dan langsung menangis.

3. Riwayat Antenatal
Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah menderita penyakit kronis ataupun
menular, ibu makan seperti biasa porsi 3x sehari dan melakukan kunjungan
kehamilan sebanyak 8x pada bidan, serta mendapat imunisasi 2x TT, mendapat
tablet tambah darah kalk dan vitamin

4. Riwayat Natal
Ibu melahirkan pada usia kehamilan 9 bulan dengan penolong persalinan bidan,
lahir spontan, menangis, BB: 2800 gram PB: 48 cm


5. Riwayat Postnatal
Bayi menangis kuat gerak aktif, kulit berwarna kemerahan

6. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
BB: 2800 gram TB: 48 cm dengan gerak reflek baik

7. Riwayat Imunisasi
Belum mendapat imunisasi
8. Pola Kebiasaan
a. Pola nutrisi : Bayi di beri ASI
b. Pola eliminasi : BAB 1-2x/hari BAK 4-5x/hari
c. Pola tidur : ± 12 jam/hari
d. Pola kebersihan : Bayi mandi 2x/hari Ganti popok setiap habis BAB dan BAK

II. PENGKAJIAN FISIK
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TB : 48 cm
BB : 2800 gram
2. TTV
Suhu : 360C
Nadi : 36x/menit
Respirasi : 45x/menit
AS : 7-8
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala dan Leher
Rambut : Hitam lurus
Mata : Konjungtiva merah jambu, sklera bening
Hidung : Simetris, bersih, tidak ada polip
Mulut : Tidak sianosis, tidak sumbing, reflek hisap baik
Telinga : Simetris
Leher : Tidak ada benjolan

b. Dada
Dada seimbang pernapasan baik

c. Abdomen
Tidak ada kembung, tidak ada penonjolan sekitar tali pusat pada saat menangis, tidak ada perdarahan tali pusat, lembek saat tidak menangis, tidak ada benjolan.

d. Genetalia
Tidak ada kelainan pada genetalia




e. Ekstremitas
Gerak normal, tidak ada kelainan, jumlah jari tangan kanan 5 kiri 5, jumlah jari kaki kanan5 kiri 5, tidak ada pembengkakan atau bercak-bercak hitam.

f. Integumen
Warna kulit merah, turgor baik, sedikit ada vernik pada tubuh bayi, tidak ada pembengkakan bercak-bercak hitam.

g. Reflek
Menghisap : (+)
Menggengam : (+)
Rooting : (+)

III. ANALISIS DATA
Ds : Ibu mengatakan bayinya lahir pada , tanggal: 22-10-2010, jam: 06.00 WIB
jenis kelamin: laki-laki dalam keadaan sehat, normal dan langsung nagis
Do : Bayi lahir normal tanggal: 22-10-2010, jam 06.00 WIB, BB : 2800 gram, TB : 48 cm, jenis kelamin : laki-laki
TTV :Suhu : 36o C
RR : 45 X / menit
Nadi : 36 X / menit
AS : 7 – 8
IV. DIAGNOSA KEBIDANAN
Diagnosa aktual : Bayi Lahir Normal
V. INTERVERENSI
Diagnosa : Bayi Lahir Normal

Tujuan : setelah bayi diberi asuhan kebidanan, selama 1 X 24 jam, diharapkan byi tetap sehat dan normal dengan kriteria :
 BAB 2 X / hari, BAK 4 – 7 X / hari
 Suhu 36oC, RR 45 X/ menit, nadi 36 X/ menit
 Dapat menyusui dengan baik atau reflek hisap (+) 30 – 60 X/ menit
 Tidak terjadi perubahan warna kulit
 Gerak aktif
 Potersial terjadi hipotermi, infeksi asfiksia

Interverensi :
1) Jelaskan pada ibu tentang keadaan atau kondisi bayinya
R : meningkatkan pengetahuan dan mengurangu kecemasan ibu
2) Pantau keadaan bayi selama dirawat
R : deteksi dini adanya kelainan
3) Lakukan perawatan pada bayi baru lahir
R : agar kondisi bayi tetap stabil
4) Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin
R : untuk memenuhi nutrisi bayi
5) Lakukan rawat gabung / rooming in
R : mempererat hubungan ibu dan bayinya

VI. IMPLEMENTASI
1. menjelaskan pada ibu bahwa keadaan bayinya sehat, dan dilihat dari geraknya yang aktif, warna kulit kemerahan, dan langsung menangis setelah dilahirkan, serta tidak ditemukan adanya kelainan fisik.
2. memantau keadaan bayinya selama dirawat meliputi :
 Keadaan umum
 TTV
 BAB, BAK
 Nutrisi
 Perubahan warna kulit
 Gerak atau aktivitas
 Tali pusat
 Reflek menghisap

3. melakukan perawatan pada pada bayi baru lahir
 mandi 2x/hari,pemberian profilaksis (chloramfenicol 1% / oxiteracylin ) dan Vitamin K 0.02 cc pada jam pertama setelah lahir
 merawat tali pusat dengan cara : luka tali pusat dibersihkan kemudian dibalut dengan kasa steril.
 Mengganti popok setiap kali basah, dibersihkan dengan sabun dan air kemudian dikeringkan

4. menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin, yakni setiap bayi menangis atau setiap 2 – 3 jam. Karena ASI mengandung banyak antibody yang dapat mencegah infeksi pada bayi
5. melakukan rawat gabung/ rooming in antara ibu dan bayinya agar antara ibu dan bayinya tercipta hubungan ikatan batin, serta ibu dapat merawat bayinya sendiri

VII. EVALUASI
Tanggal : 22-10-2010 jam : 08.00 WIB
S : ibu mengatakan bayinya sehat dan normal
O : gerak aktif, warna kulit kemerahan, BAB 2X/hari,BAK 5x/hari,BB 2800 gram,reflek hisap (+)
TTV
Nadi:36x/menit
RR:45X/menit
S:360 C
Tali pusat bersih
A : Rencana berhasil
P : Rencana no 2-5 tetap dilanjutkan


by : gihartini anggraeni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar